Seperti yang kita ketahui, secara umum golongan darah manusia terdiri dari 4 macam, yaitu A, B, AB dan O. Tetapi tahukah kita apa yang menentukan jenis golongan darah yang kita miliki? Bukanlah golongan darah ayah atau ibu kitalah yang menentukan, melainkan golongan darah keduanyalah yang menentukan. Bahkan tanpa test DNA pun secara mudah kita dapat mengetahui apakah seorang anak adalah anak asli dari pasangan orang tua. Di sinetron Indonesia, hal ini sering dipakai meski kadang tidak tepat. Kenapa?
Mungkinkan ayah bergolongan darah A dan ibu bergolongan darah B memiliki anak bergolongan darah O? Atau Ayah B dan Ibu O memiliki anak bergolongan darah A? Dari mata kuliah Biologi pada saat SMA dulu, sebenarnya golongan darah itu terdiri dari sepasang kromosom. Bila golongan darah A bisa terdiri dari AA (Ia Ia) atau AO (Ia Io). Selengkanya sebagai berikut :
A : Ia Ia atau Ia Io
B : Ib Ib atau Ib Io
AB : Ia Ib
O : Io Io
Ambil suatu contoh, Ayah (A) kawin dengan Ibu (B) maka kemungkinan anaknya adalah :
Kemungkinan I Jika A(Ia Ia) dan B(Ib Ib) :
Ia Ia + Ib Ib
Anak (Pasangkan satu kromosom golongan darah Ayah dengan satu kromosom golongan darah Ibu)
1. Ia Ib (AB)
2. Ia Ib (AB)
3. Ia Ib (AB)
4. Ia Ib (AB)
Kemungkinan II Jika A(Ia Ia) dan B (Ia Io)
Ia Ia + Ib Io
Anak :
1. Ia Ib (AB)
2. Ia Io (A)
3. Ia Ib (AB)
4. Ia Io (A)
Kemungkinan III jika A(Ia Io) dan B(Ib Ib)
Ia Io + Ib Ib
Anak :
1. Ia Ib (AB)
2. Ia Ib (AB)
3. Io Ib (B)
4. Io Ib (B)
Kemungkinan III jika A(Ia Io) dan B(Ib Io)
Ia Io + Ib Io
Anak :
1. Ia Ib (AB)
2. Ia Io (A)
3. Io Ib (B)
4. Io Io (O)
Sehingga kesimpulannya bila Ayah A dan Ibu B maka kemungkinan golongan darah anak bisa A, B, AB dan O. Dengan kata lain jangan curiga jika anak anda bergolongan darah O!
Nah jika Ayah AB dan IBU O, bisa di pastikan anaknya bergolongan darah A atau B tidak mungkin AB atau O. Koq bisa? Anda bisa gabung-gabungkan dengan cara di atas. Selamat mencoba! " class="wp-smiley" />
Sistem Penggolongan Darah ( ABO, MN, Rhesus )
Golongan darah manusia dibagi
menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari aglutinogen (antigen) dan
aglutinin (antibodi ) yang terkandung dalam darah seseorang. Penggolongan darah
ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di dalam darah
manusia terdapat aglutinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibodi )
yang terdapat di dalam plasma darah.
Penemuan Karl Landsteiner diawali
dari penelitiannya, yaitu ketika eritrosit seseorang dicampur dengan serum
darah orang lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi). Tetapi pada orang selanjutnya,
campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan darah. Aglutinogen (aglutinin) yang
terdapat pada eritrosit orang tertentu dapat bereaksi dengan zat aglutinin
(antibodi) yang terdapat pada serum darah. Aglutinogen dibedakan menjadi dua
yaitu:
- Aglutinogen A : memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung glutiasetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya.
- Aglutinogen B : memiliki enzim galaktose pada rangka glikoproteinnya. Aglutinin dibedakan menjadi aglutinin α dan β .
Darah seseorang memungkinkan
dapat mengandung aglutinogen A saja atau aglutinogen B saja. Tetapi kemungkinan
juga dapat mengandung aglutinogen A dan B. Ada juga yang tidak mengandung
aglutinogen sama sekali. Adanya aglutinogen dan aglutinin inilah yang menjadi
dasar penggolongan darah manusia berdasarkan sistem ABO.
Menurut sistem ABO, golongan
darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
Penggolongan darah pada manusia
maupun hewan selain dengan sistem ABO, juga dapat digolongkan berdasarkan
sistem MN. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan antigen baru oleh K.
Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927 pada eritrosit. Antigen ini oleh
Landsteiner dan Levin diberi nama antigen M dan antigen N. Sama halnya dengan
sistem ABO, apabila di dalam eritrosit seseorang terdapat antigen M maka
golongan darah orang tersebut disebut golongan darah M, apabila di dalam
eritrosit seseorang yang lain terdapat antigen N maka golongan darah orang
tersebut disebut golongan darah N, dan apabila sesorang yang lain lagi memiliki
kedua antigen tersebut (MN) maka orang tersebut bergolongan darah MN.
Di dalam eritrosit, antigen M dan
N dikendalikan oleh sebuah gen yang memiliki alela ganda, yaitu alela LM yang
mengendalikan antigen M dan alela LN yang mengendalikan antigen N. Pada
penggolongan darah MN ini tidak terdapat dominansi antara alela LM dan alela
LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua antigen tersebut (M dan N) maka
orang itu bergolongan darah MN.
Untuk pewarisan golongan darah MN
parental kepada filiusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Landsteiner dan A.S. Weiner pada
tahun 1946 menemukan antigen tertentu dalam darah Maccacus rhesus, yang
diberi nama antigen rhesus (Rh). Antigen ini jugaditemukan dalamsel darah merah
manusia, sehingga darah manusia di golongkanmenjadi 2 yaitu Rh+ dan
Rh- :
- Orang bergolongan Rh+ : Bila di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit berwarna.
- Orang bergolongan Rh- : Bila dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit putih.
Adanya antigen Rh di dalamdarah
dikendalikan oleh gen IRh, yang dominanterhadap Irh.
Sehingga genotif orang menurut sistem Rh ini dapat dibedakan atas :
Seorang ibu yang Rh+
mengandung embrio bergolongan Rh- atau Rh+, kemungkinan
anaknya akan lahir dengan selamat, dalam arti tidak terjadi gangguan darah
karena faktor Rh, tetapi pada ibu yang bergolongan darah Rh- :
- bila mengandung embrio Rh-, embrio tidak akan mengalami gangguan apapun dan mungkin lahir dengan selamat
- bila mengandung embrio Rh+, kemungkinan kandungan pertama akan lahir dengan selamat, artinya tidak mengalami gangguan karena sistem Rh ini. Tetapi pada waktu bayi ini lahir dalam rahim ibu kemungkinan akan tertinggal antigen Rh yang dapat ikut peredaran darah ibu, sehingga dalam tubuh ibu akan terbentuk zat anti Rh.
Apabila bayi bergolongan Rh+
berada dalam kandungan ibu bergolongan RH-, dimana darah ibu sudah
terbentuk zat anti Rh+, maka tubuh bayi akan kemasukan zat anti Rh+,
dan anak itu akan menderita penyakit kuning atau anemia berat sejak lahir yang
disebut erythroblastosis foetalis (sel darah merahnya tidak dapat
dewasa) yang ditandai dengan :
- tubuh menggembung oleh cairan
- hati dan limpha membengkak
- dalam darah banyak erithroblast (eritrosit yang belum masak yang dya ikatanya terhadap oksigen berkurang )
- kulit berwarna kuning keemasan
Hal ini dapat terjadi karena zat
anti Rh dari ibu masuk ke sistem peredaran darahanak, sehingga zat anti Rh
tersebut bertemu dengan antigen Rh. Bayi yangmengalami gangguan ini biasanya
tidak berumur panjang. Tetapi kondisi ini sekarang dapat ditolong dengan jalan
mengganti seluruh darahnya dengan darahyang normal.
Sumber :
eum..
BalasHapusitu jam nya ngalangin. jadi mau copas susaah.hehehe
lohh mas nyaaa... saya bingung nih
BalasHapusibu saya O bapak saya AB loohh masa anak ga mungkin O???
soalnya saya sendiri O wkwkwk
mohon dijelasin ya :D trims
Mksh atas pengetahuannya.Sy mau nanya, gol darah teman sy O dan Ibunya AB, jd kemungknnan gol darah Bpknya apa ? Krn gol darah Bpknya yg di Kartu Keluarga "O", sepengetahuan sy kalau Bpk O dan Ibu AB, anak gak mungkin "O". Mksh atas jawabannya.
BalasHapus